kecerdikan seekor tikus yang menumbuhkan persahabatan dengan seekor ular. Pada suatu hari disebuah gurun pasir hiduplah seekor ular dan seekor tikus. Namun ular tersebut sangat ingin memangsa tikus. tetapi tikus selalu berusaha mencari akal agar ular tidak lagi berniat memangsanya.Kemudian pada saat itu ular sudah mulai lapar, padahal ia sedang tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh dari ular sedang asyik melahap makanannya, dan ular pun merasa tidak senang melihat kelakuan tikus. Kemudian ular berkata “Dengarkan ucapanku, wahai, tikus yang angkuh! Aku pasti akan mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!” teriak ular mengancam tikus. Lalu tikus pun menjawab “Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!” kemudian ularpun sangat marah mendengar ejekan tikus. lalu ular kembali ke sarangnya dengan perut yang lapar, Sedangkan tikus masih lahap dengan makanannya. Kemudian ularpun bertanya pada tikus “Jadi kita tidak bisa hidup sendiri?” Dan tikus pun menjawab “Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari makan bersama. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada nantinya setelah kau memakanku kau hanya akan hidup sendiri.” Ular pun mengangguk tanda mengerti. Lalu berkata “Baiklah kalau begitu maafkan aku!” Lalu Tikus pun memaafkan ular. kemudian singkat cerita merekapun akhirnya tersenyum bahagia, kemudian beranjak mencari makanan bersama-sama.
kecerdikan seekor tikus yang menumbuhkan persahabatan dengan seekor ular. Pada suatu hari disebuah gurun pasir hiduplah seekor ular dan seekor tikus. Namun ular tersebut sangat ingin memangsa tikus. tetapi tikus selalu berusaha mencari akal agar ular tidak lagi berniat memangsanya.Kemudian pada saat itu ular sudah mulai lapar, padahal ia sedang tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh dari ular sedang asyik melahap makanannya, dan ular pun merasa tidak senang melihat kelakuan tikus. Kemudian ular berkata “Dengarkan ucapanku, wahai, tikus yang angkuh! Aku pasti akan mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!” teriak ular mengancam tikus. Lalu tikus pun menjawab “Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!” kemudian ularpun sangat marah mendengar ejekan tikus. lalu ular kembali ke sarangnya dengan perut yang lapar, Sedangkan tikus masih lahap dengan makanannya. Kemudian ularpun bertanya pada tikus “Jadi kita tidak bisa hidup sendiri?” Dan tikus pun menjawab “Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari makan bersama. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada nantinya setelah kau memakanku kau hanya akan hidup sendiri.” Ular pun mengangguk tanda mengerti. Lalu berkata “Baiklah kalau begitu maafkan aku!” Lalu Tikus pun memaafkan ular. kemudian singkat cerita merekapun akhirnya tersenyum bahagia, kemudian beranjak mencari makanan bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar